Perbuatan Baik Tanpa Pamrih

EKSKLUSIF UNTUK KALANGAN SENDIRI

Batasan perbuatan baik :

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa Alkitab berisi dua buah pesan , yakni yang pertama adalah apa yang disebut dengan Inti Pesan Kristiani yang mutlak bertumpu pada fakta kematian dan kebangkitan Kristus ; dan yang kedua adalah apa yang disebut sebagai Muatan Pesan Kristiani yang terkait pada etika , moral dan cara hidup Kekristenan yang baik .  Bagaimanapun tidaklah dapat kita memungkiri bahwa Kekristenan lahir dari fakta kematian dan kebangkitan Kristus , dalam arti Kekristenan lahir sama-sekali bukan dari ajaran etika , moral dan cara hidup yang baik melainkan dari karya penyelamatan Kristus di kayu salib . Dalam hal ini kita harus dapat membedakan ajaran Tuhan Yesus dengan karya salibNya . ( Profesor Graig A Evans : Fabricating Jesus  )

"Andaikata Kristus tidak dibangkitkan , maka sia-sialah pemberitaan kami  dan sia-sialah juga kepercayaan kamu  ." ( 1  Korintus 15 : 14 Terjemahan LAI 2002 )

       Pembacaan alkitab untuk direnungkan

"Jika  Kristus tidak dibangkitkan , maka sia-sialah kepercayaan kamu dan  kamu masih hidup dalam dosamu." ( 1 Korintus 15 : 17 Terjemahan LAI 2002 )

Dua buah teks di atas sudah cukup mewakili dan sebagai bukti bahwa tanpa kematian dan kebangkitan Kristus, yang namanya Kristen tidak akan pernah ada .  Itulah yang dimaksud dengan Inti Pesan Kristiani , yang kemudian diikuti oleh Muatan Pesan Kristiani dalam kaitannya dengan etika, moral dan cara hidup yang baik dari orang-orang Kristen . Perbuatan baik yang dimaksud oleh Muatan Pesan ini mencakup keseluruhan bidang kehidupan  sesuai dengan pesan Tuhan Yesus supaya kita mengasihi Tuhan dan sekaligus juga mengasihi sesama manusia ( Matius 22 : 37 - 40 ) .

Wujud konkrit dari perbuatan baik dalam konstek mengasihi Tuhan , antara lain adalah rajin melayani , rajin beribadah , rajin berdoa ,rajin memuji namaNya , rajin dalam kegiatan rohani , membantu pembangunan gereja dan lain sebagainya , serta yang yang paling penting adalah jangan mengasihi "ilah" yang lain yang bukan Dia, baik dalam sikap jasmaniah (sikap kelakuan) maupun dalam sikap rohaniah (sikap hati ) .Sebagai Mempelai wanita , tentulah kita harus setia pada Mempelai Laki-laki supaya Dia jangan cemburu. (band. Ulangan 6 : 15 ) Menggerutu kepada Tuhan secara konkrit (sikap jasmani ) merupakan contoh perbuatan yang tidak baik kepada Tuhan . Demikian pula menggerutu kepada Tuhan secara bathin saja (sikap rohani )  , merupakan contoh lain dari perbuatan yang tidak baik kepada Tuhan .

Dalam pada itu, wujud konkrit dari perbuatan baik dalam konstek mengasihi sesama manusia , antara lain adalah saling tolong menolong , suka memberi orang yang kekurangan , tidak pendendam melainkan pemaaf , tidak suka marah-marah , sabar dan panjang hati , mengasihi musuh dan lain sebagainya yang terangkum dalam satu kalimat pendek yaitu "mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri" , baik dalam sikap jasmaniah (sikap perilaku ) maupun dalam sikap bathiniah .(sikap hati ).Membenci orang lain dalam hati  (sikap hati ) adalah contoh perbuatan yang tidak baik di hadapan Tuhan , sekalipun tidak terlihat oleh manusia . Menginginkan istri orang lain sekalipun hanya dalam angan-angan atau pikiran (sikap bathin)  , merupakan contoh lain dari perbuatan yang tidak baik di hadapan Tuhan !

Perlu kita ketahui bahwa aturan hukum Torat sendiri ,   dipenuhi dengan aturan-aturan hukum , yang oleh Profesor Gordon Fee dikatakan terdiri dari lebih 600 aturan ( Gordon Fee : Hermeneutik ) Itu belum termasuk yang diinovasi oleh Tuhan Yesus dalam Perjanjian Baru dan aturan-aturan negara seperti yang dimaksud Paulus dalam Roma 13 tentang ketaatan pada pemerintah .  Bagi kita yang rendah hati pasti mau mengakui bahwa sebagai manusia kita tidak pernah sanggup melakukan semua apa yang tertulis di dalam hukum tersebut.  Ketidak-sanggupan kita itulah yang dibayar oleh Tuhan Yesus di kayu salib di mana kita dipandang benar di hadapan Allah bukan karena kita sanggup secara riil, melainkan karena dipandang sanggup berdasarkan kasih karunia Nya dalam karya salib Kristus.

Berbuat baik sebagai suatu keharusan :

Sekalipun kita tidak sanggup untuk melakukan seluruh kebaikan menurut standar Allah ( bukan menurut standar manusia ) ,  berbuat baik itu harus kita kerjakan sebagai suatu kewajiban . Namun dengan kebaikan-kebaikan yang kita lakukan , janganlah kita mengharapkan keselamatan  dari-padanya , karena kita tidak pernah bisa lolos dari keharusan untuk melakukan semuanya,  sehingga sekalipun banyak kebaikan yang kita lakukan  , tetap saja kita dikatakan " Tidak benar , tidak baik dan semua berdosa " ( Roma 3 : 10 - 12 dan 23 dan bandingkan dengan Titus 3 : 4 - 5  )

"Sebab kamu sudah dibeli dan harganya sudah lunas dibayar . Karena itu , muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan dengan rohmu yang keduanya adalah milik Allah ." ( 1 Korintus 6 : 20 Terjemahan dari NKJV 1982 )

Teks diatas terdiri dari dua bagian ! Yang pertama adalah bentuk berita bahwa kita sudah diselamatkan , dan yang kedua adalah bentuk suruhan yang mengharuskan kita berbuat baik untuk kemuliaaan Allah ! Jadi sangat jelas bahwa  perbuatan baik kita bukan untuk mendapatkan keselamatan melainkan karena sudah diselamatkan !  Dahulu kala , orang-orang Israel berusaha untuk dapat melakukan semuanya , tetapi selama lebih dari 1200 tahun , fakta membuktikan bahwa mereka tidak sanggup melakukan semuanya .sehingga harus jatuh ke dalam kutuk ( band. Galatia 3 : 10  dan Ulangan 27 : 26  ) Itulah sebabnya kita mengenal adanya korban-korban persembahan , termasuk Hari Raya Pendamaian yang dilakukan oleh mereka setiap tahun ( band. Ibrani 10 : 1 - 4  dengan Imamat 16 : 34 )

Sekarangpun, sebagai orang percaya akhir zaman , kita juga tidak sanggup untuk melakukan semuanya , namun oleh darah Kristus , ini yang paling penting : kutuk hukum Torat tidak berlaku lagi bagi kita ( Galatia 3 : 13 ).  Akan tetapi, sekalipun perbuatan baik tidak berkonstribusi pada karya penyelamatan Kristus , bukan berarti kita boleh hidup seenaknya . Betul memang bahwa kita telah dimerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut akibat ketidak-sanggupan kita itu , namun itu bukan berarti kita tidak harus berbuat baik ! Kita harus berbuat baik karena itu adalah ajaran Tuhan Yesus !

"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaanmu sebagai kesempatan  untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain dengan kasih ." ( Galatia 5 : 13 Terjemahan LAI 2002 )

Teks di atas juga terdiri dari dua bagian ! Yang pertama adalah bentuk berita , bahwa kita sudah dimerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut , artinya sudah diselamatkan (band. Roma 8 : 1 - 2 ).  Yang kedua adalah bentuk suruhan , di mana kita disuruh untuk tidak hidup seenaknya dalam dosa karena merasa sudah diselamatkan , tetapi harus berbuat baik dalam saling mengasihi sesama manusia .  Jadi, berdasarkan teks di atas , adalah salah besar pandangan orang yang mengatakan bahwa " ajaran  kepastian keselamatan cenderung membuat orang hidup seenaknya ." !  Bukankah ajaran tentang keselamatan yang pasti itu adalah Alkitabiah ?  Tuhan Yesus sendiri memastikan keselamatan kita ! ( band. Yohanes 3 : 16 ; Yohanes 10 : 28 )

Berbuatlah baik tanpa pamrih :

Oleh karena kita sudah diselamatkan berdasarkan karya penyelamatan Kristus , keharusan kita adalah selalu memuliakan Allah dengan perbuatan-perbuatan baik  , misalnya rajin melayani , rajin beribadah , rajin membantu orang-susah , rajin mendidik anak , saling tolong-menolong , menghindari yang jahat dan lain sebagainya . Akan tetapi saudara dan saya harus tetap mengingat bahwa kebaikan-kebaikan kita tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebaikan yang diukur menurut standar Allah !  Karena itu , janganlah kita melakukan segala kebaikan itu dengan maksud yang salah , dalam arti memiliki pamrih .  Yang harus dihindarkan adalah hal-hal berikut ini : Jangan berbuat baik karena ingin dipuji oleh orang lain ( band. Matius 6 : 5 ; Roma 2 : 29 ) . Jangan berbuat baik karena ingin memamerkan kekayaan  atau kekuasaan atau kebaikan hati pada orang lain ( band. Yeremia 9 : 23 -24 ) . Jangan berbuat baik karena ingin memperoleh keselamatan  ( band. Roma 9 : 31 - 33  ) dan jangan melakukan segala perbuatan baik dengan berdasarkan  pamrih .

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya  di depan orang , supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga ." ( Matius 5 : 16 Terjemahan LAI 2002 )

Teks di atas mengajarkan kita bahwa kita harus melakukan kebaikan-kebaikan , tanpa pamrih , selain hanya untuk kemuliaan nama Tuhan saja ! Orang yang rendah hati pasti mengakui bahwa seluruh kebaikannya hanya untuk memuliakan nama Tuhan Yesus saja dan bukan untuk diganjari dengan balas-jasa berupa keselamatan yang kekal ! Marthin Luther berkata bahwa sebaik apapun hidup kita , tidaklah berharga di hadapan Tuhan jika tujuannya ingin diganjari dengan keselamatan  ( Hendrikus Berkhoft :  Sejarah Gereja ) Kebaikan kita tidak cukup untuk membayar harga keselamatan kita , itu pasti !

"Karena itu , muliakan Allah dengan tubuhmu dan dengan rohmu yang keduanya adalah milik Allah ." ( 1 Korintus 6 : 20. b Terjemahan dari NKJV 1982 )

Teks di atas mengajarkan kepada kita untuk melakukan kebaikan-kebaikan sebagai ungkapan syukur dan terima-kasih kita kepada Tuhan, karena Ia sudah menyelamatkan kita . Frasa kata " karena itu " , mengandung makna " karena kita sudah diselamatkan ' ! Jadi kita melakukan perbuatan baik jenis apapun, misalnya rajin melayani atau rajin membantu orang miskin , bukan dalam pamrih ingin diselamatkan , melainkan sebagai ungkapan syukur karena sudah diselamatkan .

"Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menegaskannya , agar mereka yang sudah percaya kepada Allah , sungguh-sungguh  berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia ." ( Titus 3 : 8 Terjemahan LAI 2002 )

Teks di atas memberi-tahu kita bahwa sebagai orang yang sudah diselamatkan , hendaklah kita sungguh-sungguh dalam melakukan kebaikan dengan tujuan yang berguna bagi sesama ! Tidak perlu ada pamrih dalam kebaikan kita karena segala sesuatu yang kita perlukan , sudah diberikan kepada kita , termasuk keselamatan kekal ( Titus 3 : 7 ). Sebab pengertian dari kata "pamrih" adalah mengharapkan suatu imbalan yang belum diterima.  Jadi buat apa kita harus pamrih, karena sesuatu yang kita harapkan sudah kita terima , termasuk hidup kekal . 

Jadi perbuatan baik yang kita lakukan , baik berupa pelayanan gereja  ( kasih kepada Tuhan) maupun pelayanan terhadap sesama (kasih kepada sesama) , hendaknya kita kerjakan tanpa pamrih , tanpa mengharapkan balas-jasa , selain hanya untuk (1) :  kemuliaan nama Tuhan Yesus , (2) sebagai ungkapan syukur dan terima-kasih kepadaNya karena sudah diselamatkan dan (3) sebagai orang yang berguna bagi sesama manusia .


Bagaimana jika perbuatan baik kita berdasarkan pamrih ?


Ciri dari ajaran di luar Kekristenan adalah sistem meritokrasi , sistem balas jasa , sistem pamrih , di mana orang melakukan kebaikan-kebaikan untuk memperoleh balas-jasa berupa keselamatan . Jadi keselamatan yang diharapkan itu belum pasti , selain harus diusahakan oleh manusia dengan perbuatan-perbuatan baik .  Di dalam Kekristenan , keselamatan itu sudah pasti , tidak perlu diusahakan lagi karena sudah selesai dikerjakan oleh Yesus di kayu salib . Perbuatan baik yang kita lakukan bukan berdasarkan pamrih untuk mendapatkan keselamatan , melainkan karena kita sudah diselamatkan . ( Inilah yang dimaksud dengan keselamatan Kristiani Indikatif Imperatif ).

Orang Kristen yang melakukan kebaikan-kebaikan dengan pamrih , menandakan bahwa orang tersebut belum mengetahui bahwa ia sudah diselamatkan , dan karenanya ia berusaha untuk mendapatkan keselamatan itu dengan perbuatannya .  Tetapi apa yang diperolehnya ?

" Kamu lepas dari Kristus , jikalau kamu mengharapkan pembenaran  melalui hukum Torat, kamu hidup di luar anugerah ." ( Galatia 5 : 4 Terjemereka mahan LAI 2002 )

Secara umum hukum Torat terdiri dari hukum pidana, hukum perdata, hukum perang , hukum agama dan hukum perkawinan . Semuanya menyangkut kebaikan-kebaikan mengenai etika , moral dan cara hidup orang percaya , yang dirangkum dalam " Kasih kepada TUHAN " ( Ulangan 6 : 5 ) dan " Kasih terhadap sesama " ( Imamat 19 : 18 )    Demikianlah teks di atas mengambarkan bahwa jikalau kita mengerjakan kebaikan-kebaikan dengan berdasar pamrih , mengharapkan balas jasa pembenaran oleh Allah , justru kita "lepas dari Kristus dan hidup di luar kasih-karunia ." !

"...Sebab ada tertulis :" Terkutuklah orang yang tidak setia  melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Torat ." ( Galatia 3 : 10 Terjemahan LAI 2002 )

Jikalau kita berbuat kebaikan yang banyak di atur dalam hukum Torat, dengan berdasarkan pamrih supaya dibenarkan oleh Allah , maka yang kita peroleh justru "kutuk" ! Mengapa demikian ? Karena kita dikatakan lepas dari Kristus dan hidup di luar kasih-karunia , (band. Galatia 5 : 4 ). Mengapa lepas dari Kristus ? Karena kita berusaha sendiri lewat kebaikan-kebaikan kita yang sebenarnya jauh dari cukup, dan tidak mengandalkan kasih-karuniaNya . Kita semua jangan mau jatuh dalam kutuk , sehingga sebaik apapun kebaikan yang kita lakukan , apakah sebagai pendeta , pemimpin pujian , donatur , pemain musik , pelayanan diakonia , pelayanan di penjara , di rumah sakit dan lain sebagainya , marilah kita  lakukan tanpa pamrih .

"Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor, kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan angin ." ( Yesaya 64 : 6 Terjemahan LAI 1987 )

Teks di atas adalah tulisan Deutero Yesaya pada zaman pembuangan orang Yehuda ke Babilonia, akibat kesalahan dan dosa mereka , sehingga mereka seperti seorang najis di hadapan TUHAN .  Segala kebaikan mereka dalam hidup yang saleh , tidak ada gunanya , selain hanya mengharapkan belas-kasihan Tuhan untuk membebaskan mereka ( Yesaya 64 : 12 ).  Jika dibaca secara theological canonical  reading , teks di atas menggambarkan bahwa sebagai orang percaya yang berada di bawah kasih-karunia Allah , kita tidak boleh mengandalkan kesalehan kita  dalam segala bentuk peri-laku baik dengan berdasarkan pamrih . Jika itu yang terjadi , kebaikan-kebaikan yang kita lakukan , tidak lebih dari "kain kotor " ( dalam bahasa Ibrani ditulis " beged iddim " , artinya kain haid wanita waktu menstruasi ) .


Konklusi :


Marilah kita melakukan perbuatan-perbuatan baik , sebagaimana isi dari Bagian Ketiga dari The Joint Declaration on the Doctrine of Justification (JDDJ)  yang berbunyi :" Together we confess : By grace alone , in faith in Christ's saving work and not because of any merit on our part , we are accepted by God and received the Holy Spirit who renews our hearts while equipping and calling us to good works ." ( Bersama kami mengaku : Oleh kasih-karunia saja , dalam iman pada karya penyelamatan Kristus, dan bukan disebabkan oleh jasa kebaikan hidup kami ,   kami diterima oleh Allah dan menerima Roh Kudus yang memperbaharui hati kami sambil memperlengkapi dan memanggil kami untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik ) .  Tetapi semua tanpa pamrih , selain hanya untuk :

(1). Kemuliaan nama Tuhan Yesus saja
(2). Sebagai ungkapan syukur dan terimakasih karena sudah diselamatkan .
(3). Sebagai orang yang berguna bagi sesama manusia .

Sebab jika kita melakukan kebaikan-kebaikan dengan berdasarkan pamrih , maka seluruh kebaikan kita , berupa pekerjaan rohani maupun pekerjaan jasmani , menjadi tidak baik , bukan di hadapan manusia , tetapi di hadapan Tuhan  , karena :

(1) Kita lepas dari Kristus dan hidup di luar kasih-karunia.
(2).Kita hidup di bawah kutuk  hukum Torat .
(3).Kebaikan kita menjadi seperti kain-haid wanita . (beged iddim , Ibrani ) 

Tuhan Yesus memberkati kita semua .  Salam dari laut , dalam kasih Kristus Yesus Tuhan kita ! ( Capt. Yordan EP. Sihombing SH.M.Ap )



Postingan populer dari blog ini

BAMAG Gresik Bersinergi Dengan Pemerintah Bangun Kerukunan Umat Beragama

Teguran Yang Membangun

Ketuhanan Yesus sama sekali bukan hasil dari pemaksaan kaisar