Ketuhanan Yesus sama sekali bukan hasil dari pemaksaan kaisar

KETUHANAN YESUS . Tradisi mula-mula atau takhayul di kemudian hari ?

Eksklusif untuk Kalangan Sendiri

Pendahuluan

Sengaja saya memberi judul yang sama pada blog saya kali ini dengan judul bab ke 4 dari buku Reinventing Jesus karya J.ED. Komoszewski Cs " Keilahian Yesus . Tradisi mula-mula atau takhayul di kemudian hari ? " . Pada blog saya sebelum ini , "  Konsili Nicea yang disalah-pahami " , telah dibuktikan bahwa Ketuhanan Yesus sama sekali bukan hasil dari pemaksaan kaisar Constantinus Agung pada konsili tersebut ! Pemikiran bahwa konsili Nicea lah yang melahirkan doktrin Ketuhanan Yesus , sama sekali menyalahi sejarah dan tidak lebih dari suatu spekulasi murahan belaka ! Jauh sebelum konsili Nicea , keempat Injil , Matius, Markus , Lukas dan Yohanes telah menyiratkan baik secara explisit mupun implisit , bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri . Pernyataan itu dibingkai oleh ke empat Injil dengan cara yang sama yakni menggunakan teknik penulisan inklusio , artinya diawali dan diakhiri dengan konsep yang sama tentang Ketuhanan Yesus .

Kita tidak boleh melupakan bahwa Kekristenan lahir di tengah-tengah budaya dan agama Yahudi , pada masa sebelum pertengahan abad pertama Masehi . Dan kita pun tidak boleh menolak fakta bahwa jemaat mula-mula Kristen adalah orang-orang Yahudi sendiri ! Para rasul di abad pertama Masehi , termasuk rasul Paulus adalah juga orang Yahudi . Hal ini penting kita ketahui supaya mendapat gambaran yang benar tentang Kekristenan awal , mengingat bahwa orang Yahudi mempunyai  kepercayaan monotheisme,  bahwa hanya ada satu Allah saja dan tidak ada yang lain , yang di dalam TNK ( baca ,tanakh) disebut "YHWH"  dan dalam terjemahan bahasa Indonesia ditulis dengan huruf kapital "TUHAN" serta dalam terjemahan Yunani Septuaginta LXX disebut  "KURIOS " yang dalam terjemahan Inggris disebut "LORD" dengan huruf kapital juga .

Seperti halnya Yudaisme , yang mengakui bahwa hanya ada satu Allah saja yakni TUHAN yang disembah baik oleh Abraham , Iskak, Yakub , Musa, Daud , Salomo , sampai pada ke zaman Petrus , Yohanes , Paulus dan lain-lain ; demikian pula Kekristenan mengakui bahwa hanya ada satu Allah saja yakni TUHAN yang sama dengan TUHAN yang dimaksud oleh Yudaisme.  Itulah sebabnya , Keristenan awal dimulai dari orang Yahudi yang mengakui bahwa Yesus itu adalah Allah sendiri , yang telah turun ke dunia dalam rupa manusia untuk menjalankan misi penyelamatan . Hal ini bagi mereka tidak sukar , karena konsep Ketuhanan Yesus sama sekali tidak mengganggu ke Esaan TUHAN , mengingat bahwa Yesus adalah TUHAN itu sendiri.

Teknik penulisian inklusio dari keempat Injil

Pemahaman bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , bagi jemaat Kristen purba memang sudah merupakan kepercayaan yang mendasar ! Hal itu terbukti dari tulisan-tulisan pada Perjanjian Baru yang semuanya bertarikh abad pertama Masehi , abad di mana Yesus pernah ada di muka bumi . Mari kita ambil bukti dari tulisan Matius , Markus , Lukas dan Yohanes yang menggunakan teknik penulisan inklusio ;

(1). Matius menulis kira-kira di tahun 60-an M dengan pembukaan tentang Yesus sebagai " Imanuel , Allah menyertai kita ."  ( Matius 1 : 23 ).   Dan kemudian Matius menutupnya dengan teknik inklusio " Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman ." ( Matius 28 : 20 ) . Inklusio Matius membentuk bingkai teologis bahwa Allah akan terus menyertai orang Kristen  melalui Yesus yang terus hidup setelah kebangkitan Nya !

Di tengah kedua pernyataan tersebut , Matius menulis dua pernyataan yang luar biasa . Pertama , ucapan Yesus ketika akan menyembuhkan seorang yang lumpuh  :" ...Percayalah hai anak Ku , dosamu sudah diampuni .." ( Matius 9 : 2 ) .Siapakah yang berkuasa mengampuni dosa manusia selain Allah sendiri ? Hal ini memberi penjelasan bahwa Kekristenan awal sudah mempercayai bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri, di mana Allah dalam Perjanjian Lama adalah Kristus pra-exsistensi .

Kedua , untuk adegan persidangan di hadapan Imam Besar , ketika Imam Besar menanyakan posisi Yesus , apakah Ia Mesias , Anak Allah ataukah tidak , Matius menulis ucapan Yesus :" Engkau telah mengatakannya . Akan tetapi mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit ." ( Matius 26 : 64 ) . Bagi orang Yahudi cukup sudah bahwa pernyataan Yesus itu menyiratkan bahwa Ia adalah Anak Manusia seperti yang ditulis dalam kitab Daniel 7 : 13 - 14 . Artinya , Ia adalah Allah sejati dalam rupa manusia .

(2). Markus memulai Injilnya juga sekitar tahun 60-an M , dengan :" Inilah permulaan  Injil Yesus Kristus , Anak Allah ." ( Markus 1 : 1 ) dan ia menutupnya dengan  " Sungguh , orang ini adalah Anak Allah ." ( Markus 15 : 39 ) . Bingkai teologis yang dibentuk oleh teknik inklusio tersebut adalah kepercayaan Kekristenan mula-mula bahwa Yesus bukan sekedar manusia , melainkan ia adalah Anak Allah atau Allah itu sendiri ; artinya Allah yang telah turun ke dunia dalam rupa manusia , sehingga sama sekali tidak mengganggu kepercayaan mereka akan satu-satunya Allah sebagaimana yang mereka yakini dalam Yudaisme .

Terlepas dari pendapat para teolog tentang Injil Sinoptik , apakah Injil pertama yang ditulis adalah Injil Markus  atau bukan , Markus juga mengisi 2 adegan luar biasa di tengah-tengah bingkai teologisnya , dengan pernyataan Yesus bahwa Ia berkuasa mengampuni dosa manusia ( Markus 2 : 5 ) dan pernyataan Nya di hadapan Imam Besar bahwa Ia adalah Anak Manusia yang duduk di sebelah kanan Allah  ( Markus 14 : 62 )  ! Hal itu menjelaskan bahwa kepercayaan mendasar dan kokoh dari jemaat Kristen purba , Yesus adalah Allah itu sendiri .

(3) Lukas yang juga menulis di sekitar tahun 60 -an M memulai teknik inklusionya dengan :" ..anak yang akan kau lahikan itu akan disebut kudus, Anak Allah ." ( lukas 1 : 35 ) ; lalu ia menutupnya dengan :' .. Kalau begitu ,Engkau ini Anak Allah ?  ( Lukas 22 : 70 ) .  Ayat sebelumnya menyatakan :" Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah yang Maha Kuasa ." ( Lukas 22 : 69 ) menunjukkan bahwa Yesus menyatakan dirinya setara dengan Allah .  Sebab pernyataan Yesus itu sangat dipahami oleh orangYahudi sebagaimana maksud yang tertera dalam kitab Daniel 7 : 13 - 14 tentang istilah Anak Manusia .

Di tengah-tengah bingkai inklusionya , Lukas juga menulis ucapan Yesus :" Hai saudara , dosamu sudah diampuni . " ( lukas 5 : 20 ) serta pengakuan Nya di hadapan Imam Besar  :" Mulai sekarang Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Yang Maha Kuasa ." ( Lukas 22 : 69 ) .  Inipun menjelaskan bahwa sejak awalnya Kekristenan telah menyembah Yesus selaku Allah itu sendiri , dan tidak ada tekanan atau pengaruh dari luar .

(4) Yohanes menulis di sekitar tahun 90-an M memulai teknik inklusionya dengan :" Pada mulanya adalah Firman ; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah ." ( Yohanes 1 ; 1 ) Selanjutnya Yohanes menekankan :" Firman itu telah menjadi manusia ..." ( Yohanes 1 : 14 ) . Kemudian ia menutup inkulisonya dengan :" Ya Tuhanku dan Allahku ." ( Yohanes 20 : 28 ) .  Kerangka inklusio tersebut membentuk bingkai teologis bahwa sesungguhnya Yesus adalah Allah itu sendiri yang berinkarnasi dalam rupa manusia ; sehingga bagi Kekristenan awal yang terdiri dari orang-orang Yahudi , dengan paham monotheistik tidak terdapat adanya keberatan menyembah Yesus selaku Allah itu sendiri , karena bagi mereka Yesus adalah YHWH itu sendiri !

Jadi sebagaimana orang-orang Yahudi yang non Kristen menyembah YHWH sebagai satu-satu-satu-nya TUHAN , demikian pula Kekristenan purba menyembah Yesus sebagai satu-satunya TUHAN , yakni YHWH yang telah berinkarnasi dalam rupa manusia . Dengan perkataan lain , sudah sejak semula Kekristenan purba menyembah Yesus sebagai Allah itu sendiri, jauh sebelum Kaisar Constantinus Agung menggelar konsili Nicea 325 .

Gelar Yesus dalam Perjanjian Baru 

Di dalam Perjanjian Lama berbahasa sumber Ibrani , ada begitu banyak gelar Allah Israel , dan salah satunya adalah "Adonay" yang di dalam terjemahan Septuaginta Yunani LXX disebut " Kurios " dan dalam terjemahan bahasa Inggris ditulis " Lord " ( bukan LORD ) serta dalam terjemahan bahasa  Indonesia ditulis " Tuhan " ( bukan TUHAN ) !   . 

Ada perbedaan antara kata Ibrani YHWH dengan Adonay ! YHWH diterjemahkan menjadi LORD ( Inggris, huruf besar semua  ) dan TUHAN ( Indonesia, huruf besar semua  ) . Sementara kata Ibrani Adonay diterjemahkan menjadi Lord ( Inggris ) dan Tuhan ( Indonesia ) .yang menjadi Kurios dalam terjemahan Septuaginta LXX.   Yang menarik adalah , di dalam Perjanjian Baru Yesus  juga memiliki banyak gelar yang salah satunya dalam naskah Yunani disebut "Kurios " dan dalam terjemahan Inggris ditulis "Lord "  serta dalam terjemahan Indonesia disebut "Tuhan " . , persis seperti yang di gunakan di dalam Perjanjian Lama . (misalnya di Matius 8 : 25 ; Markus 14 : 19 ; Lukas 13 : 23 ; Yohanes 20 : 28 ; Roma 10 : 9 - 13 dan lain-lain ) .  Salah satu contoh perbandingan konkrit sebagai berikut :

* Perjanjian Lama : " Sebab beginilah firman Tuhan  ALLAH : ... ( Yehezkiel 23 ; 28 ) . Dalam bahasa sumber Ibrani , untuk kata Tuhan digunakan kata Ibrani "Adonay " ; dalam terjemahan Yunani menjadi "kurios ", yang dalam terjemahan Inggris menjadi "Lord" .

* Perjanjian Baru : "Sebab apa yang yang telah kuteruskan kepadamu telah aku terima dari Tuhan , yaitu bahwa Tuhan Yesus .... " ( 1 Korintus 11 :23 ) . Dalam bahasa sumber Yunani , untuk kata Tuhan digunakan kata Yunani " kurios " yang dalam terjemahan Inggris menjadi " Lord " .

Orang Yahudi terikat erat dengan konsep monoteisme , bahwa hanya ada satu Tuhan saja yang patut disembah yakni Adonay YHWH , dan tidak boleh ada yang lain .

"Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu . Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah atau yang di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya dan beribadah kepadanya .... " ( Keluaran 20 : 3 - 5 Terjemahan LAI 1987 ) 

Berdasarkan teks di atas nampak bahwa Yudaisme menganut paham monotheisme yang masif dan tidak mentolerir adanya sesembahan lain selain TUHAN yang merupakan "Adonay" , atau "Kurios" atau Tuhan mereka ! Jadi ketika di dalam Perjanjian Baru Yesus menggunakan gelar "Adonay " atau "Kurios" atau "Tuhan" tersebut , ini memberikan penjelasan bahwa bagi Kekristenan awal yang nota-bene adalah orang Yahudi , sudah terbentuk kepercayaan mendasar bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , sebab tidak ada seorangpun yang menggunakan gelar "Tuhan " dalam Perjanjian Lama itu selain Yesus !

Mereka percaya bahwa Allah Israel , YHWH , adalah "Adonay " atau "Kurios " atau "Tuhan" mereka , sehingga dengan gelar Yesus yang sama dengan gelar YHWH  tersebut , merekapun percaya bahwa Yesus adalah "Adonay" atau "Kurios " atau "Tuhan " mereka , dengan pemahaman teologis bahwa Yesus adalah YHWH itu sendiri tanpa merusak atau mengubah makna monotheistik yang mereka anut !  Dengan perkataan lain " mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan ( Adonay , Kurios ) , sama dengan mengaku bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri ! Perhatikan pemakaian gelar Allah , sebagai "Tuhan " dalam Roma 10 : 9 di bawah ini dan bandingkan misalnya dengan teks Yosua 7 : 7 .dan Yehezkiel 23 : 28 .

" Sebab jika engkau mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan ,... ( Indonesia, LAI )
" Hoti ean  homologeses en to stomati  sou kurion Iesoun ... ( Yunani , Greek Modern Text)
" That if you confess with your mouth the Lord Jesus ... ( Inggris NKJV ) 

Perlu diketahui bahwa dalam Perjanjian Lama , gelar Allah Israel yang "Adonay " ( Kurios, Lord , Tuhan ) tidak pernah dipergunakan untuk menunjuk sesembahan lain yang bukan Allah Israel ! Dengan perkataan lain , gelar "Adonay" ( Kurios, Lord , Tuhan ) itu hanya diperuntukkan untuk Allah Israel dalam Perjanjian Lama dan Yesus dalam Perjanjian Baru . Hal ini lebih menjelaskan mengapa Kekristenan awal sudah menyembah Yesus selaku Allah sendiri , jauh sebelum Konsili Nicea digelar ! ( mereka sudah menyebut "Tuhan Yesus " Kurios Iesous " , Lord Jesus " ,  jauh sebelum Konsili Nicea tersebut )

Pernyataan dari lawan-lawan Kekristenan purba 

Kekristenan purba tidak mendapat tempat pada masyarakat lain pada masa imperium Romawi ; bahkan Kekristenan adalah suatu kepercayaan yang sangat dihina , terlebih ketika masyarakat masa itu mengetahui bahwa Kekristenan menyembah Yesus yang disalibkan itu sebagai Tuhan ! Banyak cacatan dari pihak non Kristen pada masa itu yang membuktikan bahwa kepercayaan jemaat Kristen purba bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri, ,meskipun dalam nada menghina atau mengejek !

Plini , Gubernur Bitinia ( Turki sekarang ) pada masa pemerintahan kaisar Trayanus ( 98 - 117 M ) menulis surat pada kaisar Trayanus tentang orang-orang Kristen yang menyembah Yesus selaku Tuhan , yang menurut Plini merupakan suatu kejahatan besar yang harus di hukum mati . Berikut petikan suratnya pada kaisar Trayanus :

"..Di antara orang-orang ini , menurut pertimbanganku , harus kubiarkan pergi siapa saja yang menyangkal mereka orang Kristen atau pernah menjadi orang Kristen , yakni bila mereka mengikuti aku mengucapkan suatu rumusan berisi seruan pada dewa-dewi dan mempersembahkan anggur serta dupa kepada patungmu... selanjutnya mencerca nama Kristus . Sejauh yang kupahami , orang Kristen sejati tidak dapat dibujuk untuk melakukan semua hal itu ..... Mereka bertemu secara teratur menjelang   fajar pada hari yang ditetapkan untuk mendaraskan ayat-ayat secara bergantian guna menghormati Kristus seolah-olah Dia adalah seorang dewa ...... " 

Tulisan Plini tersebut di atas membuktikan bahwa orang Kristen purba menyembah Yesus selaku Tuhan , yang dalam bahasa orang-orang Romawi atau Yunani adalah " dewa "  ! Penyembahan orang Kristen terhadap Yesus selaku selaku Tuhan , ancamannya adalah hukuman mati !  Sekitar tahun170 M , pada masa kekaisaran Kaisar Markus Aurelius ( 161 - 180 M ) , seorang pujangga satire Yunani , Lucian , menghina umat Kristen juga karena pemujaan mereka terhadap Yesus  selaku satu-satunya Tuhan .

"..mereka menyembah orang yang disalibkan di Palestina karena memperkenalkan kultus baru ini kepada dunia .... mereka adalah orang-orang malang yang memperlihatkan kedunguan mereka  dengan menyangkal dewa-dewi Yunani dan menyembah seorang sofis ( filsuf jalanan ) yang disalibkan itu . ..... "
Apapun yang dikatakan Lucian , itu membuktikan bahwa sejak awal , Kekristenan sudah menyembah Yesus selaku Tuhan , meski di bawah hinaan, aniaya , pembantaian , penindasan dan usaha pemusnahan selama hampir 300 tahun , dan bukan bukan hasil rekayasa konsili Nicea 325 dan atau konsili Constantinopel 381 M .  Celcus , filsuf Romawi yang hidup sezaman dengan Lucian , sangat membenci Kekristenan dan tidak bisa mengerti bagaimana orang Kristen menyembah Yesus selaku Tuhan tanpa tergelincir ke dalam paham politheisme ! Di sekitar tahun 177 M ia menulis :

"Jika orang Kristen menyembah Allah yang esa, mereka memiliki akal sehat di pihak mereka . Namun nyatanya, mereka menyembah seorang manusia yang baru muncul belakangan ini . Mereka tidak menganggap apa yang mereka lakukan merupakan pelanggaran terhadap montheisme . Sebaliknya mereka menganggap penyembahan kepada Allah yang Agung konsisten dengan penyembahan terhadap hamba Nya sebagai Allah . Penyembahan mereka terhadap Yesus ini lebih parah lagi, karena mereka tidak mau mendengar pembicaraan apapun tentang Allah , Bapa dari semua orang , kecuali bila Yesus  juga diikut-sertakan . Katakanlah kepada mereka bahwa Yesus , biang keladi pemberontakan Kristen , bukanlah Anak Nya , mereka tidak akan mau mendengar . Bila mereka menyebut Dia Anak Allah , mereka tidak benar-benar memuja Allah melainkan berusaha meninggikan Yesus ... " 

Pernyataan Plini , Lucian dan Celsus di atas membuktikan bahwa kepercayaan Kekristenan purba di dasarkan pada keyakinan mereka bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , dan keyakinan ini tidak dapat tergoyahkan , jauh sebelum adanya konsili Nicea 325 !

Kesaksian Bapa-Bapa rasuli dan para apologet

Bapa-Bapa rasuli adalah mereka adalah mereka yang berkarya dari akhir abad pertama Masehi sampai kira-kira pertengahan abad kedua Masehi . Tulisan-tulisan mereka merupakan bukti bahwa jemaat Kekristenan purba sudah menyembah Yesus selaku Allah itu sendiri .

Klemens dari Roma yang menulis menjelang akhir abad pertama Masehi . Ia mensejajarkan Kristus dengan Allah , dan dengan jelas menegaskan pada Kristus terletak tindakan-tindakan dan kehormatan-kehormatan yang diperuntukkan untuk Allah . Klemens juga menegaskan kepercayaannya akan pra eksistensi Yesus Kristus yang berfirman melalui Roh dalam Mazmur-mazmur Perjanjian Lama . Ini mengandung makna bahwa Yesus dipandang sebagai Allah dalam Perjanjian Lama itu sendiri .

Ignatius , uskup dari Antiokhia , pada masa kekaisaran Kaisar Trayanus ( 98 - 117 M ) menulis surat dalam perjalanannya ke Roma menuju kematian martir sebagai berikut :

"... Kristus sudah ada bersama Bapa sebelum segala zaman .... Dia merupakan pikiran Bapa dan yang dapat dengan tepat dikatakan sebagai "Allah kita ' ..... Yesus Kristus adalah Allah yang dinyatakan dalam wujud manusia.  Hanya ada satu tabib , dari daging dan dari Roh , diperanakkan dan tidak diperanakkan , Allah dalam manusia , kehidupan dalam kematian , Anak Maria dan Anak Allah , dapat menderita dan tidak dapat menderita , Yesus Kristus , Tuhan kita .... "

Penulis Surat Barnabas juga menyatakan bahwa Yesus pada masa pra exsistensi sama-sama melakukan pekerjaan penciptaan bersama Bapa . Dengan perkataan lain , Yesus di pandang sebagai Allah itu sendiri , dengan mengatakan bahwa :" Yesus adalah Tuhan atas seluruh kosmos ."   Surat 2 Klemens pada abad kedua Masehi ( bukan Klemens dari Roma ) menegaskan bahwa :"  Jika kita berpikir tentang Yesus Kristus , kita berpikir tentang Allah , sebagai hakim atas orang-orang yang hidup dan yang mati ."   Nampak tegas pengakuan tersirat yang mengandung makna bahwa Yesus adalah Allah .

Pada masa kekaisaran Kaisar Markus Aurelius ( 161 - 180 M ) , seorang apologet terkenal , Yustinus Martir sungguh-sungguh membela Ketuhanan Yesus dan pra exsistensi Nya dengan menampilkan bukti-bukti dari Perjanjian Lama , bahwa Yesus adalah Allah yang berinkarnasi dalam rupa manusia !  Menurutnya penampakan-penampakan Allah dalam Perjanjian Lama adalah penampakan-penampakan Kristus sebelum inkarnasi . Dalam seluruh tulisannya Yustinus Martir membedakan Bapa dan Anak , sementara mempertahankan Ketuhanan kedua-dua Nya yang sejati dan kekal .

Teolog besar pada abad kedua Masehi , Ireneus , uskup Lyon ( Prancis , sekarang ) . Ia adalah murid Polikarpus , di mana Polikarpus adalah murid rasul Yohanes .  Dalam pembelaannya terhadap iman para Bapa Rasuli , ia menulis :

"...Bapa adalah Allah dan Anak adalah Allah ; sebab Dia yang dilahirkan dari Allah adalah Allah ...Namun dalam segala hal ( Kristus Yesus , Tuhan kita ) , juga adalah seorang manusia , perwujudan Allah , karena itu Dia membawa manusia dalam diri Nya , yang tak kelihatan menjadi kelihatan , yang tak terpahami dibuat menjadi dapat dipahami, yang tidak dapat menderita menjadi mampu menederita dan Firman yang dibuat menjadi manusia .... "
 
Klemens dari Alexandria  ( 155 - 220 M ) , menegaskan bahwa :" Firman telah datang pada kita dari surga dan Yesus sendiri adalah Allah dan manusia .'   Hippolitus ( 170 - 236 M ) , murid Ireneus , menyatakan bahwa :"

 Firman ( Kristus pra exsistensi ) dibuat berinkarnasi dan menjadi manusia dan dinyatakan sebagai Allah dalam suatu tubuh . Firman benar-benar menjadi manusia , bukan sekedar dalam penampilan atau sebagai ungkapan ....."

Tertulianus ( 160 - 225 M) , seorang apologet yang lain menggambarkan penyatuan kekal antara Kristus pra exsistensi dan Allah Bapa , dalam tulisannya berikut ini :

"...Karena itu Firman senantiasa di dalam Bapa seperti yang dikatakan Nya " Aku di dalam Bapa "  dan juga selalu bersama-sama dengan Allah seperti ada tertulis :" Firman itu bersama-sama dengan Allah." . Dia tidak pernah terpisah dari Bapa atau lain dari Bapa, sebab " Aku dan Bapa adalah satu ' . "

Nampak jelas dari tulisan para Bapa Rasuli dan apologet tersebut di atas , yang ditulis jauh sebelum konsili Nicea 325 M , Kekristenan awal telah mendasarkan iman mereka pada kepercayaan yang kokoh bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri .

Konklusi

 Kaisar Romawi sebelum Constantinus Agung adalah Diocletianus (284 - 305 M ) . Pada masa pemerintahannya Kekristenan sangat amat menderita di bawah penganiayaan yang luar biasa , karena pengakuan iman mereka bahwa hanya Yesus yang patut disembah sebagai Tuhan . Banyak Kitab- Kitab Kristen yang dimusnahkan dengan tujuan untuk menghilangkan Kekristenan dari muka-bumi .  Ketika penganiayaan berhenti pada masa kekaisaran Constantinus Agung , Connstantinus memerintahkan pembuatan salinan dari Perjanjian Baru . Maka timbullah spekulasi murahan yang lain .

Ada sebagian orang yang menyatakan , baik lewat buku-buku maupun internet , bahwa Ketuhanan Yesus adalah hasil paksaan Kaisar Constantinus Agung pada konsili Nicea 325 M . Dari bukti-bukti sejarah yang telah dipaparkan di atas , jelas bahwa pernyataan seperti itu menyalahi sejarah dan merupakan kebohongan di zaman modern ini .Bukti historis bahkan menyatakan bahwa sejak awal , Kekristenan telah menyembah Yesus selaku Tuhan !

Sebagian lagi menyatakan bahwa ketika Ebeusius diperintahkan oleh Constantinus membuat salinan Perjanjian Baru , maka pada kesempatan itu , dipilihlah kitab-kitab yang membuat Yesus menjadi Tuhan dan kitab-kitab yang tidak membuat  Yesus menjadi Tuhan , disingkirkan !  Perhatikan pernyataan Michael  Baigent dan Richard Leigh dalam buku mereka " Holy Blood, Holy Grail " :

"Ketika Constantinus memberi penugasan dibuat terjemahan-terjemahan baru dari dokumen-dokumen ini , para penjaga orthodoksi dimungkinkan untuk merevisi, menyunting , menulis ulang bahan mereka sebagaimana mereka rasa cocok sesuai dengan ajaran-ajaran mereka .  Pada saat itulah kebanyakan pengubahan yang penting  dalam Perjanjian Baru  agaknya dibuat  dan Yesus  memperoleh kedudukan unik yang sejak saat itu diperoleh Nya ..." ( Michael Baigent - Richard Leigh " Holy Blood , Holy Grail " )

Nampak sekali kebohongan Michael Baigent dan Richard Leigh ! Constantinus hidup di pertengahan paruh abad ke IV Masehi , sementara pernyataan Keempat Injil bahwa Yesus adalah Allah sudah ada sejak abad ke I Masehi ;  catatan para Bapa Rasuli dan para apologet serta tulisan para lawan Kekristenan yang menyatakan bahwa Kekristenan menyembah Yesus selaku Allah sudah ada sejak abad ke II Masehi ! Kelihatan bahwa pernyataan Michael Baigent dan Rochard Leigh bertentangan dengan sejarah  dan hanya merupakan spekulasi murahan belaka . Sekalipun dipublikasikan lewat buku-buku dan internet , hanya orang Kristen yang bodoh saja yang dapat tertipu oleh kebohongan ini !

Oleh karena itu saya berpesan , jika kita membaca dari buku-buku atau dari internet atau melihat dari video-video atau film yang mendiskreditkan Yesus dengan mengatakan bahwa Ketuhahan Yesus adalah hasil rekayasa Kekristenan dengan segudang anggapan , ingatlah selalu pada bukti dan fakta historis tersebut di atas ! Ingatlah selalu bahwa penindasan Kekristenan selama hampir 300 tahun di masa lalu , bukan karena sebab apa-apa selain karena Kekristenan menyembah Yesus selaku Tuhan dan tiada yang lain !  Lebih berguna satu ons bukti daripada satu kilo anggapan , demikian kata J.ED. Komoszewski Cs dalam bukunya " Reinventing Jesus '" !  Tuhan Yesus memberkati kita semua ! Salam dari laut ! 
( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap.M.Mar ) .









Postingan populer dari blog ini

BAMAG Gresik Bersinergi Dengan Pemerintah Bangun Kerukunan Umat Beragama

Teguran Yang Membangun