Mengapa Tidak Semua Geraja Menerapkan Persembahan Perpuluhan ?



PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN DAN KUTUK HUKUM TORAT

EKSKLUSIF UNTUK KALANGAN SENDIRI

Pendahuluan: 

Tidak semua denominasi gereja mengajarkan dan menerapkan persepuluhan ! Salah satu contoh , Gereja terbesar di dunia , Gereja Katolik Roma tidak mewajibkan persembahan persepuluhan pada umatnya  . Persembahan suka-rela yang diutamakan ! Tapi nyatanya  ? Bukankah hampir semua Gereja Katolik Roma sangat megah ? Lihatlah , bukankah gereja ini sangat terberkati ? Lihatlah , mana ada lembaga-lembaga pendidikan sekuler (sekolah-sekolah) Katholik yang tidak mentereng ? .Masih banyak denominasi gereja yang lain , yang juga tidak menerapkan kewajiban persembahan persepuluhan , misalnya Gereja Protestan Mainstream . Mengapa mereka itu juga diberkati  ? Karena mereka bukan agama Yahudi ! Mereka adalah umat Kristiani , yang menggantungkan berkatnya bukan pada persepuluhan , melainkan pada kasih-karunia Kristus !

Sebab, semenjak kematian dan kebangkitan Kristus, keselamatan Kristiani tidak tergantung pada hukum Torat  , dan dengan demikian,  berkat-berkat  Kristiani pun  tidak tergantung pada  persembahan persepuluhan , melainkan pada kasih-karunia Kristus .saja .  Sebab jika sekiranya ada pembenaran pada hukum Torat , maka sia-sialah kematian Kristus ( Galatia 2 : 21 ) . Terus terang , kalau hanya mau diberkati saja , tidak perlu orang menjadi Kristiani  !  Tidak menjadi Kristiani pun , banyak orang menjadi kaya raya, dalam arti diberkati !

Begitu pula sejak berdirinya gereja mula-mula , dalam Kisah Para Rasul , kita melihat ajaran persepuluhan sudah tidak di utamakan ; namun bukan berarti bahwa jemaat tidak dianjurkan untuk memberi sebagai wujud kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama (band. Kisah Para Rasul 6 : 1 - 6 ; 2 Kor. 9 : 6 - 7 dll ). Bukti sekulernya pun ada ! Ajaran Torat tentang persembahan persepuluhan , baru nyata terlihat masuk ke dalam tubuh gereja adalah pada abad ke VIII Masehi ; berarti sebelumnya,  ajaran itu tidak pernah diterapkan atau minimal tidak menjadi suatu hal yang penting . Bukti Alkitabnya , di dalam surat-surat rasul Paulus , seakan-akan ia selalu mempertentangkan kasih-karunia Kristus dengan hukum Torat ! ( band. Galatia 3 : 1 - 5 )

Itupun bukan tanpa dasar, ketika rasul Paulus selalu menempatkan hukum Torat sebagai aturan yang sudah usang berada di bawah hukum Kristus . Sebab jelas-jelas juga Tuhan Yesus mengajarkan bahwa anggur   yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru , bukan di kantong yang tua ! ( Matius 9 : 17 ). Selain itu, Tuhan Yesus juga menjelaskan bahwa sekalipun hukum Torat itu kuat dan tidak bisa batal ,tetapi berhadapan dengan Injil Kerajaan Allah , hukum Torat  hanya berlaku sampai dengan zaman Yohanes Pembaptis , semenjak Injil mulai diberitakan ( Lukas 16 : 16 - 17 ) .

Apakah sebenarnya persembahan persepuluhan itu ?

Hukum Torat Yahudi terdiri dari Hukum Pidana (misalnya pembunuhan , perzinahan dll ) , Hukum Perdata ( misalnya soal ganti rugi , hutang piutang dll ) , Hukum Perang ( misalnya jarahan , tawanan dll ) dan Hukum Agama ( misalnya harus sunat , harus ibadah hari Sabtu dll ) . Sekarang , pertanyaannya , di manakah letak persembahan persepuluhan itu ? Di Hukum Pidana ? Tidak ! Di Hukum Perdata ? Tidak ! Di Hukum Perang ? Tidak ! Yang jelas , persembahan persepuluhan berada dalam ranah Hukum Agama Yahudi , satu paket dengan persembahan korban pagi , korban petang , persembahan khusus , korban penghapus salah , persembahan korban penghapus dosa , pajak bea Bait Allah ,  Hari Raya Pendamaian , ibadah hari Sabat dan lain lain sebagainya, yang terkait dengan peraturan agama Yahudi !

Sekarang pertanyaannya adalah :" Apakah Kekristenan lahir sebelum kematian dan kebangkitan Kristus , ataukah sesudahnya ? Apakah kita orang Kristiani  atau pengikut agama Yahudi ? Kalau kita penganut agama Yahudi , sudah pasti 100% tunduk pada Hukum Agama Yahudi dan tidak percaya pada karya Salib Kristus ?  Kalau kita sebagai Kristiani tunduk pada Hukum Agama Yahudi , buat apa Kristus harus mati terpaku di kayu salib ? Bukankah kita harus tunduk pada hukum Kristus ?  Bahwa adalah sangat janggal kalau orang Kristiani harus tunduk pada Hukum Agama Yahudi ! Dan itu tidak mungkin ! Tidak ada orang Kristiani yang menyediakan mesbah untuk korban bakaran di rumahnya , dan tidak ada pula Hari Raya Pendamaian (yom kippur ) bagi orang Kristiani ! Tidak ada juga korban pagi , korban petang , korban penebus salah dan korban penebus dosa yang menggunakan darah hewan . Dan juga bukan keharusan bagi orang Kristiani  untuk disunat dan beribadah pada hari Sabtu .

Di dalam hukum agama Yahudi (Torat )  terdapat 4 jenis persepuluhan , yaitu persepuluhan tahunan dari jemaat untuk perjamuan bersama orang Lewi  ( Ulangan 14 :  22 -  27 ) , persepuluhan tiga-tahunan dari jemaat untuk orang Lewi , orang asing , anak yatim dan janda-janda ( Ulangan 14 : 28 - 29 ) , persepuluhan tahunan  dari jemaat khusus kepada orang Lewi saja  sebagai persembahan khusus  ( Bilangan 18 :24 ) dan persepuluhan tahunan dari orang Lewi kepada Imam Harun sebagai persembahan khusus ( Bilangan 18 : 26 - 28 ). Jadi tidak ada persembahan persepuluhan yang bersifat bulanan !  Perhatikan teks-teks  berikut ini :


 (1) "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun " ( Ulangan 14 : 22 )


Ini adalah jenis persembahan persepuluhan tahunan ! Jika kita cermati teks di atas dengan tidak melepaskan konsteknya pada Ulangan 14 : 23 - 27,   ternyata setiap tahun orang Israel berpesta pora dengan makan minum penuh suka-cita atas hasil yang diberikan TUHAN , dari persembahan persepuluhan itu , dengan tidak melupakan orang Lewi ! Jadi intinya , setiap tahun mereka mengadakan semacam perjamuan syukuran dengan menggunakan persepuluhan dari hasil mereka ! 

(2) "Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu ; maka orang Lewi , karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau , dan orang asing , anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu , akan datang makan dan menjadi kenyang , supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu ." ( Ulangan 14 :  28 - 29 )

Ini adalah perjamuan tiga tahunan bagi bangsa Israel atas hasil yang diberikan oleh TUHAN ! Tiga tahun sekali mereka mengadakan perjamuan syukuran lagi , makan minum , dengan melibatkan semua orang , bukan hanya orang Lewi saja , tetapi juga orang asing , anak yatim dan janda-janda , juga dari persepuluhan hasil mereka  ! Dan semuanya menjadi kenyang !
(3) "...sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan  khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya ... " ( Bilangan 18 : 24 )

Ini adalah jenis persepuluhan  yang merupakan persembahan khusus , dari jemaat ke pada orang Lewi sebagai milik pusakanya   Orang Lewi adalah mereka yang bekerja sebagai pegawai tempat ibadah , yang mengurusi tempat ibadah , yang bukan Imam  (Dalam pengertian sekarang , para pengerja di Gereja, ) .

(4) "Secara demikian kamupun harus mempersembahkan sebagai persembahan khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu terima dari pihak orang Israel . Dan yang dipersembahkan padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun . ( Bilangan 18 : 28)

Inilah adalah persembahan persepuluhan orang Lewi kepada Imam  . Ketika orang Lewi menerima persepuluhan dari jemaat Israel sebagai persembahan khusus , maka sepersepuluhnya itu harus dipersembahkan kepada Imam  .  Jadi sebagai seorang Imam , Imam tidak pernah menerima persembahan persepuluhan dari jemaat ! ( Jikalau boleh diartikan dalam pengertian sekarang , tidak ada  persepuluhan jemaat itu langsung untuk Gembala atau Pendeta suatu Gereja , melainkan untuk para pengerjanya ! Kemudian para pengerja memberikan persepuluhan kepada Gembala atau Pendeta setempat ) Jadi jika dibuat bagan mengenai persembahan persepuluhan, pembagiannya sebagai berikut :

(1) persembahan persepuluhan dari jemaat , yang dipakai untuk mengadakan perjamuan syukur , bersama orang Lewi , yang bukan Imam., setahun sekali.
(2) persembahan persepuluhan dari jemaat , yang dipakai untuk mengadakan perjamuan syukuran , bersama orang Lewi, orang asing , anak yatim dan janda-janda ; tiga tahun sekali .
(3) persembahan persepuluhan dari jemaat , yang diberikan kepada orang-orang Lewi , yang bukan Imam.
(4) persembahan persepuluhan dari orang-orang Lewi , yang diberikan kepada Imam .

 Di dalam Maleakhi 3 : 10 , persembahan persepuluhan itu , langsung di bawa ke rumah perbendaharaan ,supaya di rumah TUHAN selalu ada makanan . Ini berarti , jenis persepuluhan yang dipersembahkan adalah jenis yang ketiga , yaitu persembahan khusus untuk orang Lewi yang bekerja di rumah Tuhan , termasuk juga jenis yang ke empat , karena persepuluhan yang diterima orang Lewi, sepersepuluhnya harus diberikan kepada Imam .  Perhatikan dan simak teks berikut ini :

"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu  dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam , apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan ." ( Maleakhi 3 : 10 )

Membaca tesk harus melibatkan konstek , baik konstek jarak dekat maupun konstek jarak jauh ! Harus juga digunakan eksegese , supaya tidak terjadi eisegesis ( menafsirkan teks dengan semaunya sendiri ) .Kapankah Kitab Maleakhi ditulis ? Kitab ini ditulis pada masa paska pembuangan di Babilonia , ketika orang orang Yahudi pulang untuk membangun kembali kota Yerusalem dan Bait Allah !  Penulisan kitab ini diperkirakan antara tahun 514 - 456 SM , di mana Maleakhi hidup sezaman dengan nabi Hagai !  Apakah yang menyebabkan Maleakhi menegur masalah persepuluhan yang harus di bawa ke rumah perbendaharan, seluruhnya  ?

Pada waktu itu pembangunan Bait Allah terbengkalai !( Ezra 4 : 24 ) . Hal itu disebabkan oleh perlawanan dari orang luar dan keengganan orang Yahudi sendiri ( Ezra 4 : 4 - 5 dan Hagai 1 : 2 ) . Orang Yahudi sibuk dengan urusannya sendiri , tidak memperhatikan pembangunan Bait Allah  ( Hagai 1 : 4 dan 9.b ) Tanah Israel sendiri mengalami kekeringan , menjadi tandus dan tidak menghasilkan banyak panen ( Hagai 1 : 6 , 9 - 11 ) Pada saat seperti itu jelas , pembangunan Bait Allah membutuhkan dana , yang zaman dahulu tentulah hasil ladang dan binatang ternak yang bisa diuangkan !

Namun orang Yehuda tidak jujur dalam memberikan persepuluhan, di mana mereka menipu dalam hal  jumlah ( band. Maleakhi 3 : 8 - 9 ; Hagai 2 : 14 - 16 ) . Itulah sebabnya  dalam teks Maleakhi 3 : 10 di atas terdapat kata "seluruh " , dalam arti harus seluruh persembahan persepuluhan yang di bawa ke rumah perbendaraan , yang akan diurus oleh bendahara ? Tidak boleh kalau tidak seluruh ! Siapakah mereka pengurus rumah TUHAN ? Tentunya orang-orang Lewi !

Jika seluruh persembahan persepuluhan itu di bawa ke rumah perbendaraan  , TUHAN berjanji akan membuka tingkap-tingkap langit , dalam arti akan menurunkan hujan agar tanah Israel yang selama ini kekeringan , tidak kekeringan lagi dan bisa menghasilkan panen yang melimpah !  Bahkan kutuk pada Ulangan 28 : 38 - 39 , mengenai belalang yang akan melalap habis tanaman mereka dan pohon anggur yang tidak berbuah pun, ditiadakanNya ( band. Maleakhi  3 : 11 ) .Namun terkait dengan apa yang kita bicarakan di atas , jelas nampak bahwa tujuan persembahan persepuluhan adalah untuk mengingatkan kita , bahwa di dalam berkat yang kita terima dari Tuhan , ada bagian orang lain di dalamnya !

Apakah ada ajaran persepuluhan pada Perjanjian Baru ?

Jawaban pertanyaan di atas adalah tidak ada !  Kenapa ? Karena persepuluhan itu bagian dari hukum Torat , dan hukum Torat identik dengan kutukan , seperti kata rasul Paulus bahwa hukum Torat itu merupakan kuasa dosa ( 1 Korintus 15 : 56 ) . Karena Tuhan Yesus sudah menggenapi semuanya itu di kayu salib bagi kita , maka  kutuk hukum Torat sudah dicabut di kayu salib ( Galatia 3 : 13 ) . Ketika Tuhan Yesus berbicara mengenai koin mata uang Romawi yang bergambar Kaisar , ia sedang tidak berbicara persepuluhan ! Jangan lupa , ketika Ia berbicara itu , darahNya belum tumpah di kayu salib , dan orang-orang sekitarnya masih tunduk pada hukum Torat !

"Lalu kata Yesus kepada mereka :" Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar ,dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah " ( Matius 22 : 21 )

Teks di atas sering disalah-gunakan dengan mengatakan bahwa arti teks di atas adalah Tuhan Yesus mengajarkan persepuluhan ! Pada hal bukan itu maksudNya . Membaca teks harus melibatkan konstek ! Jika kita lihat konsteknya pada ayat sebelumnya ( 15 - 17 ) jelas sekali konstek pembicaraan adalah ":masalah pajak " , bukan masalah persepuluhan ! Jadi maksud Yesus adalah sebagai warga dunia kita harus membayar pajak pada negara dan sebagai warga agama Yahudi yang tunduk pada  ketentuan hukum Torat , mereka harus membayar pajak pada Bait Allah, sebagaimana juga Yesus membayar pajak pada Bait Allah  !( Band. Matius 17 : 24 - 27 ) . Jadi jangan disamakan pajak Bait Allah dengan persepuluhan, meskipun kedua-duanya berasal dari hukum Torat . Perhatikan juga teks Alkitab berikut ini :

"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Torat dan orang-orang Farisi , hai kamu  orang-orang yang munafik, sebab kamu memberi persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan , tetapi yang terpenting dalam hukum Torat kamu abaikan yaitu keadilan dan belas-kasihan dan kesetiaan .  Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan ." ( Matius 23 : 23 )

Teks di atas inipun sering disalah-artikan oleh orang untuk mengatakan bahwa Tuhan Yesus sedang mengajarkan tentang persepuluhan . Pada hal bukan demikian maksudNya ! Teks di atas ditujukan pada siapa ? Teks tersebut ditujukan pada ahli Torat yang tunduk pada hukum Torat ! Kalau hukum Torat memerintahkan persepuluhan , mereka melakukannya . Tetapi kalau salah satu hukum Torat tidak dilakukan , terkutuklah mereka ( Ulangan 27 : 26 bandingkan dengan Galatia 3 : 10 ) .  Jadi teks di atas bukan berarti Tuhan Yesus mengajarkan kita memberikan persepuluhan , melainkan Ia sedang menegur ahli-ahli Torat yang salah menerapkan hukum Torat ! Mengapa demikian ?  Karena melakukan hukum Torat tidak boleh sepenggal-sepenggal , melainkan harus lengkap secara keseluruhan , yang jumlahnya 613 mitsvot (aturan). Kalau tidak ? Terkutuk ! Itulah yang dimaksud dengan kalimat "Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan di abaikan " (band. Yakobus 2 : 10 )

Namun sekalipun kita sebagai orang Kristiani yang tidak terikat lagi pada hukum Torat , bukan berarti kita tidak suka memberi ! Sebab dalam hukum kasih Kristus , mengasihi sesama manusia itu mencakup makna suka memberi , berkemurahan dan lain lain yang baik !  Sebagai contoh  dalam bagian khotbah di bukit , Tuhan Yesus mengatakan :

"Berilah kepada orang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang meminjam dari kamu ." ( Matius 5 : 42 )

Dari seluruh ajaran Tuhan Yesus ketika berkhotbah di atas bukit ,mulai dari Matius pasal 5 hingga Matius pasal 7 yang semuanya berjumlah 110 ayat ,  tidak satupun Ia menyinggung perkara persembahan persepuluhan ! Bahkan secara implisit , dengan maksud menjelaskan bahwa persembahan itu bukan lagi penting seperti pada zaman Torat , dengan mengadopsi teks Hosea 6 : 6 , Tuhan Yesus mengatakan :

"Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini :" Yang Kukehendaki  ialah belas kasihan  dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar ,  melainkan orang berdosa ." ( Matius 9 : 13 ) 

Apakah maksud Tuhan Yesus berucap seperti itu ? Ia sedang berbicara tentang kasih-karunia , tentang pengampunan manusia yang berdosa . Itulah sebabnya , sekalipun hukum Torat itu kuat dan tidak bisa batal sebelum semuanya terjadi ( Matius 5 :18 ) ;  namun Tuhan Yesus berkata bahwa berlakunya hukum Torat dan kitab para nabi itu  , hanya sampai zaman Yohanes Pembaptis saja , semenjak Kabar Baik mulai diberitakan ! (Lukas 16 : 16 - 17 ). Jadi sesudah semuanya terjadi , yakni  penggenapannya  di kayu salib  , hukum Torat sebagai hukum agama Yahudi , dikesampingkan ! Perhatikan teks Alkitab berikut :

"..sebab dengan kematianNya  sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Torat dengan segala perintah dan ketentuannya , untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diriNya (maksudnya : Yahudi Kristiani dan non-Yahudi Kristiani : penulis ) dan dengan itu mengadakan damai sejahtera ... " ( Efesus 2 : 15 )

Perhatikan teks di atas ! Dengan kematian Kristus , Dia telah membatalkan hukum Torat dengan segala perintah dan ketentuannya ! Perintah dan ketentuan hukum Torat yang mana yang dibatalkan ? Bukankah perintah :"Jangan membunuh ! , tetap ! Jangan menerima suap , tetap ! Jangan menerima gadai seorang janda, tetap ! Jangan membenci saudaramu , tetap ! Jangan menganiaya orang miskin , tetap ! Kasihilah sesamamu manusia , tetap ! Kasihilah TUHAN, Allahmu , tetap ! Jangan mencuri , tetap ! Dan banyak lagi yang lain ! Kalau begitu , bagian mana dari hukum Torat yang dibatalkan ? Sudah barang tentu bagian bagian dari Hukum Agama Yahudi , supaya "keduanya menjadi satu manusia baru di dalam Kristus" , yaitu orang Yahudi dan non Yahudi yang sudah sama-sama menjadi Kristiani ! (pelajari konsteknya dari ayat 11 sampai 22 ).


Apakah kutuk hukum Torat masih berlaku dalam hukum Kristus ?

 Ada  sebuah adagium hukum yang berbunyi : Lex superiori derogate legi inferiori . Artinya hukum yang lebih tinggi , mengesampingkan hukum yang lebih rendah ! Adagium hukum yang lain : Lex posteriori derogate legi priori ; artinya hukum yang baru , mengesampingkan hukum yang lama !  Ada pula yang lain : Lex specialis derogate legi generalis , artinya hukum yang khusus , mengesampingkan hukum yang umum .Ketiga adagium itu berlaku untuk hukum Kristus , yakni kasih karunia ! Hukum Kristus lebih tinggi dari hukum Torat , dan sebagai hukum yang baru ia mengesampingkan hukum Torat dan hukum Kristus bersifat khusus terhadap hukum Torat yang umum .

"Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Torat . Kamu lepas dari Kristus , jikalau kamu mengharapkan pembenaran melalui hukum Torat , kamu hidup di luar anugerah ." ( Galatia 5 : 3 - 4 ).

Dahulu , menurut hukum Torat , kita harus di sunat dan mengikuti seluruh aturan hukum Torat ; termasuk persembahan korban-korban pagi dan petang , korban penebus salah , korban penebus dosa dan Hari Raya Pendamaian , termasuk persembahan pajak Bait Allah , persembahan persepuluhan dan lain-lain ; supaya memperoleh pembenaran  dari Allah !  Itu dulu ! Sekarang pembenaran datang lewat kasih-karunia ketika karya penyelamatan Kristus di kayu salib sudah selesai , , gratis dan cuma-cuma , asal percaya saja !

"Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Torat ini dengan perbuatan . Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata :Amin! " ( Ulangan 27 : 26 )
"Kristus telah menebus kita dari  kutuk hukum Torat  dengan jalan menjadi kutuk karena kita , sebab ada tertulis " Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib ." ( Galatia 3 : 13 )

Dahulu jikalau kita tidak taat pada hukum Torat secara kontinyu dan menyeluruh , kita dikutuk ! Tidak ibadah hari Sabtu di kutuk ! Tidak memberikan pajak Bait Alah dikutuk ! Tidak memberikan persembahan persepuluhan , dikutuk ! ( band. Ulangan 28 : 38 - 39 dengan Maleakhi 3 : 11 ) . Sedikit-sedikit dikutuk !  Akan tetapi sekarang , kutuk hukum Torat sudah dicabut oleh Kristus ; tidak berlaku lagi bagi kita ! Ini bukan kata saya ! ini kata Alkitab !  Jadi sangat lucu rasanya jika mendengar seorang pendeta mengancam-ancam jemaatnya dengan kutuk hukum Torat jika tidak memberikan persepuluhan kepada gerejanya ! Kenapa lucu ? Bukankah kutuk hukum Torat sudah dicabut !?  Bahkan dipakukan di kayu salib !? ( Kolose 2 : 13 - 14 ) .

"Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu , jika engkau mendengarkan suara TUHAN , Allahmu .": ( Ulangan 28 : 2 )
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya , maka  semuanya itu akan ditambahkan kepadamu ( Matius 6 : 33 )

Kalau membaca teks , jangan lepaskan konstek ! Dahulu , sebelum darah Yesus tumpah di kayu salib , kalau ingin diberkati harus tunduk pada seluruh hukum Torat dan melakukannya ! Jika tidak ? Dikutuk ! Fakta historis dan empiris telah membuktikannya, betapa akhirnya orang Israel hidup dalam diaspora ( terkutuk dan terserak kemana-mana ) .  Tetapi sekarang , di bawah hukum Kristus , di bawah kasih karunia , setiap orang yang berada dalam Kristus , pasti diberkati dan tidak ada ancaman kutukan-kutukan ! ( istilah Kerajaan Allah dan kebenaranNya , mengacu pada pribadi Kristus )

Nah  , kita yang bodoh sering-kali ditipu iblis ! Kalau kita jatuh sakit , kita bilang :" Aduh ! Aku berdosa ! Aku dikutuk ! " Kalau kita sulit mendapat pekerjaan , kita bilang :" Kenapa ya ? Jangan-jangan aku banyak dosa ?" . Kalau kita mengalami kesulitan , kita bertanya :" Mungkin aku bersalah ya ? " Kalau kita tidak memberikan persepuluhan , lalu kita mengalami kerugian bisnis , kita bertanya :" Wah ! Berkatku hilang ! Apakah karena lupa tidak kasih persepuluhan ya ? " Lalu dengan nyaring iblis menjawab :" Ya ! Kamu berdosa makanya Tuhan mengutuk kamu ! " Dan iblis gembira karena kita bisa ditipu .

Saudara saudaraku ! Itu semua tipuan Iblis ! Kristus sudah menghapus dosa kita bukan sekali itu saja , tetapi selama-lamanya ( Ibrani 10 : 10 ) Kristus juga sudah mencabut kutuk hukum Torat yang merupakan kuasa dosa ( 1 Korintus 15 : 56 )  !  Jangan mau ditipu Iblis ! .Kita sudah diselamatkan dan di dalam keselamatan itu terdapat berkat jasmani ! Sekali lagi dikatakan , kalau cuma mau diberkati , orang tidak perlu menjadi Kristiani ! Tidak Kristiani pun banyak yang diberkati !

Konklusi :

Esensi memberi itu sangat baik ! Bahkan Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk suka memberi ! Tetapi janganlah memberi itu kita lakukan karena tekanan hukum Torat ! Memberilah karena kasih karunia Kristus, karena dorongan dari dalam , bukan karena tekanan hukum ! Jadi jangan terpaku pada suatu aturan yang mengharuskan menjadi suatu kewajiban ! Memberilah karena saudara "mau dan ingin " memberi , dan bukan karena "harus dan terpaksa " memberi ! Di dalam kasih karunia , kita melakukan kebaikan-kebaikan bukan untuk mencari keselamatan , melainkan karena sudah diselamatkan !

Demikian pula di dalam kasih karunia , kita memberi bukan supaya kita diberkati , melainkan karena sudah diberkati ! Paradigma seperti ini harus ditanamkan kepada jemaat Kristiani ! Sebab seluruh kebaikan yang kita lakukan bukan dengan mengharap pamrih . Mengapa demikian ? Pamrih apa ? Bukankah semua sudah kita terima ? Pamrih adalah sesuatu yang kita harapkan tetapi belum kita terima !

"Perhatikanlah ini : Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga . Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya. Jangan dengan sedih hati atau karena paksaan , sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan suka-cita . " ( 2 Korintus 9 :6-7) 

Teks di atas bukan berbicara mengenai nominal pemberian , melainkan seberapa besar kerelaan hati kita dalam memberi , bukan karena terpaksa dan harus , melainkan karena "mau dan ingin" memberi ! Sekali lagi bukan nominalnya yang diperhitungkan , tetapi ketulusan hati . Jadi kalau memberi dengan sedikit kerelaan hati  , itu namanya memberi sedikit . Tetapi jikalau memberi dengan segenap kerelaan hati , itu namanya memberi banyak !  Marilah kita rajin memberi dengan sukacita karena mau dan ingin , sebagai bagian dari kasih .!

Kalau saudara bertanya :" Bolehkah saya memberi persepuluhan ? " Silahkan ! Itu baik ! Bukankah esensi memberi itu sangat baik ? Lakukanlah tetapi jangan dengan mengharap untuk diberkati , melainkan karena sudah diberkati . Lakukanlah tetapi jangan berdasarkan kewajiban karena tuntutan hukum Torat , melainkan karena "mau dan ingin " berdasarkan kasih karunia Kristus . Sebab keselamatan dan berkat kita tidak tergantung pada persembahan persepuluhan , melainkan pada kasih karunia Kristus . Tulisan ini tidak bermaksud mendiskreditkan siapapun dan golongan manapun ! Tuhan Yesus memberkati kita semua . Salam dari laut ! ( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap.M.Mar )




Postingan populer dari blog ini

BAMAG Gresik Bersinergi Dengan Pemerintah Bangun Kerukunan Umat Beragama

Teguran Yang Membangun

Ketuhanan Yesus sama sekali bukan hasil dari pemaksaan kaisar