Kasih Jangan diamalkan dengan Memandang Muka

1 Yohanes 3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. 
Mengasihi sesama menunjukan kalau kita itu  bagian keluarga Allah. Kasih kepada orang percaya merupakan buah yang berasal dari persekutuan kita dengan Allah.

Kematian Yesus diatas kayu salib menunjukan betapa besar kasih Allah, Tuhan Yesus Kristus kepada umat Manusia. Kita  menjadi miliknya ketika kita percaya.  Jika metenungkan firman Allah diatas, menunjukan bahwa hal itu merupakan sebuah tanda yang dilihat umat Tuhan telah lepas dari dosa/maut sebagai wujud kasih.

Konsep keselamatan terjadi karena Allah mengasihi manusia berdosa. Tuhan Yesus turun kedunia karena mengasihi orang berdosa, supaya manusia bisa mengasihi Allah dan sesama.
Sebagai orang beriman kepada Yesus Kristus, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, kamu menghormati orang yang berpakaian indah.

Iman percaya kita kepada Allah. Tetapi tidak "sekedar". Artinya  kalau orang yang baik terhadap kita kasihi kita kasihi itu hal bisa. Tetapi bagaimana kita bisa mengasihi orang orang berdosa/atau orang yang bersalah kepada kita, itulah yang luar biasa.

Setiap orang yang diselamatkan pribadinya sepatutnya mengikuti karakter Kristus. Kita sudah memiliki hidup baru. Apakah kita sudah benar milik Tuhan dan percaya kepadaNya?.

Jika kita masih selalu berbuat dosa tentu kita belum diselamatkan. Karena Allah Kudus tidak berdosa. Jika telah diselamatkan harus menjauhkqn dosa.

Belajar mengasihi  bukan anjuran tetapi Perintah. Melakukan perintah Allah tentu tidak mudah , di proses dan terasa sakit. Sepatutnya berani mengambil keputusan. (tin)









Postingan populer dari blog ini

BAMAG Gresik Bersinergi Dengan Pemerintah Bangun Kerukunan Umat Beragama

Teguran Yang Membangun

Ketuhanan Yesus sama sekali bukan hasil dari pemaksaan kaisar