Misi Keselamatan Dunia

Landasan Firman MATIUS 26
Ingatkah dengan sebuah lagu pujian? Berjudul Hidup ini adalah kesempatan. Tetapi untuk memahami arti makna "kesempatan" bisa saja berbeda-beda. Perbedaan dikarenakan oleh pemikiran yang berbeda. Tuhan Yesus mempunyai pandangan yang berbeda , sedang imam-imam kepala serta para tua-tua bangsa Yahudi kala itupun berbeda pandangan.

Yesus menjelang akhir hidup-Nya, bulat tekadNYA  menggenapi misi yang diterima-Nya dari Allah Bapa. Semakin ditegur dan diperhadapkan dengan kebenaran, berkobar pula kebencian para pemimpin Yahudi terhadap Yesus. 

Untuk membangun kehidupan ini tergantung bagaimana kita mewarnai kehidupan ini. Apakah kita akan mewarnai kehidupan ini dengan warna hitam?, putih?, tergantung keputusan masing masing manusia. Namun jika merujuk pada landasan firman diatas, kita sebagai orang yang sudah diselamatkan harus sepakat bahwa misi Allah menyelamatkan dunia menjadi prioritas dalam pelayanan.

Sebagai orang yang sudah mengenal kebebenaran Firman Tuhan ,dalam Alkitab kita mengetahui bahwa para pemimpin Yahudi selalu mencari kesempatan untuk menjatuhkan reputasi Yesus. Sikap yang mereka lakukan berbagai cara yaitu, mencobai Yesus, menolak Yesus. Kesempatan orang yahudi lebih kepada tindakan yang jahat.



Sedang Tuhan Yesus menanti-nantikan kesempatan untuk menaati Bapa dan membawa kemuliaan bagi-Nya. Maria menggunakan kesempatan yang dimilikinya untuk mengungkapkan pengabdiannya kepada Kristus, tetapi Yudas memakai kesempatan itu untuk mencela Maria. Tak ada yang sia-sia jika kita memberi dengan kasih kepada Yesus. 

Yudas yang menyia-nyiakan hidupnya!.Oleh sebab itu kita harus bertindak bahwa Yesus menanti-nantikan kesempatan para murid-Nya, meskipun Dia tahu bahwa yang seorang akan mengkhianati-Nya, yang lain akan menyangkali-Nya, dan semuanya akan meninggalkan-Nya. 

Petrus merupakan murid Yesus, tapi  kehilangan kesempatan untuk menjadi kuat dan sebagai pemenang. ( baca Matius 
26:32-35), Petrus tidak bisa mengekang lidah dan tertidur ketika seharusnya ia berdoa (36-46), melawan ketika seharusnya ia menyerah (47-
56), dan terus mengikuti ketika seharusnya ia lari menyelamatkan diri (57-75; perhatikan ayat 31). 

Lantas bagaimana dengan kita saat memiliki kesempatan dalam hidup ini. Apakah mamberi yang terbaik untuk Tuhan, seperti maria meminyaki Tuhan dengan minyak narwastu? Sebagai Umat Tuhan hendaknya ;
1. Jangan sia-siakan kesempatan keselamatan yang datang pada kita.

2. Barbaliklah dan  bertobat

3. Menyesalah atas tindakan lama

4. Menangislah kepada Tuhan.


Bacaan Alkitab;

Matius 26:13 (TB)  
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Matius 26:41-42 (TB)
41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Mazmur 31:23-24 (TB)
23 (31-24) Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya! TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung. 
24 (31-25) Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!

Amsal 11:24-25 (TB)
24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. 
25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.


(pro)






Postingan populer dari blog ini

BAMAG Gresik Bersinergi Dengan Pemerintah Bangun Kerukunan Umat Beragama

Teguran Yang Membangun

Ketuhanan Yesus sama sekali bukan hasil dari pemaksaan kaisar