Allah Mencintaimu, NO Kebinasaan Umatnya

Yohanes 3:16-18 (TB) 16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal 
Sebagai Umatnya yang sudah mengenal kebenaran dan Firman Tuhan kita mungkin patut bertanya dalam hati, "Allah telah mengasihi saya, lantas bagaimana dengan kita sebaliknya, apakah sudah mengasihi/mencitai Tuhan Yesus dari kehidupan kita?. 

 Dengan apa, dan bagaimana kita membalas kasih Tuhan Allah?. Sudahkah kita memenuhi dan taat akan firmannya?. Jika kita merenughkan firman Allah pada Kejadian 6;7, : Tuhan pernah menyesal dan ingin memusnahkan manusia karena kejahatan. Jika seandainya kita bisa berbicara langsung kepada Tuhan Yesus, dengan pertanyaan, "Kenapa Tuhan Menyesal,"?.

Merenung kembali pada penciptaan manusia yakni Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa karena melanggar perintah Allah. Demikian juga Kain membunuh adiknya Habel karena irihati atas persembahan yang diberikan kepada Tuhan. Tentu pelanggaran dan perbuatan dosa merupakan bagian kejahatan karena tidak ada ketaatan kepada Tuhan. Jika berpikir sebagai pikiran manusia hal ini berarti sudah diambang batas akan kejahatan manusia. 

Dalam Kejadian 7, Allah telah berfirman kepada Nuh. Tuhan Allah Memberikan perjanjian kepada Nuh membuat bahtera untuk menyelelamatkan mereka sekeluarga dan setiap pasang binatang. Tentu perintah itu diberikan Tuhan Allah karena melihat Nuh yang taat dan takut akan Tuhan Allah. Air bah telah meluluh lantakan dunia yang pana ini dan yang ada didalamnya tentu dapat kita pahami karena pembalasan Allah. 

Dalam firman Tuhan di Yohanes 3;16-18, bagaimana Allah memiliki kasih /cinta/sayang. Allah kita yang lemah lembuh, sabar dan pengasih. Tuhan tidak lagi mengingikan kebinasaan umat manusia, tetapi ingin agar manusia berbalik kepada Tuhan dan meninggalkan dosa dosa mereka. 

Kasih itu diwujdkan agar manusia yang berdosa berbalik kepada Allah dan meninggalkan dosa dan mau untuk ; 

Ada pertobatan bagi umat manusia. Pada pertemuan Yesus dengan nikodemus, Tuhan Yesus mengatakan jika seseorang tidak dilahirkan kembali dia tidak dapat masuk kerjaan sorga yang tentu memiliki makna ; Bertobat dan dibaptis dengan air dan roh kudus : dengan baptisan dimaknai "Dilahirkan kembali", memasuki kehidupan baru. Tuhan telah memberikan kasih karunia bagi umatnya dalam melakukan segala kebenaran firman Allah. 

Kasih Allah hendaknya bertumbuh dan berbuah dalam kehidupan kita. -Mendahulukan Roh Kudus dalam tindakan kita,

1 Yohanes 2:14-15 (TB) 14 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat. 

15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 

Roma 8:26-27 (TB) 26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu,  bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. 27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. 

Sebagai orang percaya kita patut bersyukur karena tiap saat dan tiap waktu Roh Kuduslah yang selalu memberi ketenangan dan sukacita. (Martin)

Postingan populer dari blog ini

BAMAG Gresik Bersinergi Dengan Pemerintah Bangun Kerukunan Umat Beragama

Teguran Yang Membangun

Ketuhanan Yesus sama sekali bukan hasil dari pemaksaan kaisar